Upacara Adat Pulau Sabu

Diposting oleh Sabu Island on Sabtu, 11 Februari 2012

Dalam budaya dan adat istiadat Orang Sabu, ada beberapa upacara-upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Pulau Sabu, diantaranya adalah upacara-upacara adat ayang berhubungan dengan pertanian. Dalam upacara-upacara yang berhubungan dengan pertanian adat Sabu diantaranya adalah pada bulan "Kelia Wadu" yakni pada bulan Juli sampai Agustus membawa persembahan memanggil mayang dan air nira. Pada bulan Agustus sampai September dilakukan upacara adat permohonan agar pohon lontar mempunyai banyak mayang dan air nira agar dapat dimanfaatkan. Penyadapan air nira dan pembuatan gula, juga selalu disertai dengan upacara-upacara adat khas Pulau Sabu. Begitu pula ketika akan memulai menanami ladang mereka hingga masa panen tiba, biasanya diadakan upacara-upacara adat seperti "Upacara Dabu", "Upacara Bange Liu" dan "Upacara Holle".

Dikalangan masyarakat etnik Pulau Sabu juga dikenal beberapa upacara-upacara kematian diantaranya upacara kematian dewan Mone Ama atau upacara kematian orang yang meninggal akibat kecelakaan. Dalam upacara kematian Dewan Mone Ama diadakan pesta serta tarian "Lido Puru Rai" serta makan-makan sejumlah hewan yang dipotong. Pada upacara kematian "Dewan Mone Ama" sangat berbeda dengan upacara kematian orang biasa, dalam upacara kematian "Dewan Mone Ama", ujung jari tangan dan kaki dipotong dan dikuburkan tersendiri oleh penggantinya tanpa diketahui seseorang. Lubang kubur berbentuk bulat, mayat dikuburkan dengan posisi jongkok dan diatas kepalanya ditutupi dengan gong.

Mayat orang yang mati karena kecelakaan, dikuburkan diluar rumah dan bentuk kuburannya persegi panjang. Upacara ini disebut "Rue", sedangkan pada upacara kematian orang yang meninggal secara lazim atau biasa, mayatnya dibungkus dengan selimut adat dan dikuburkan dalam posisi jongkok dengan dibekali bahan makanan, sirih dan buah pinang.



{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar